Sudirman Said/Menteri ESDM |
Pemerintah menyepakati kelanjutan operasi tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia di Papua setelah kontrak berakhir pada 2021. Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan keputusan ini diambil sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Keputusan
tentang Freeport merupakan keputusan strategis,” kata Sudirman kepada
detikFinance, saat ditanya kelanjutan operasi Freeport di Papua hingga 2041
sudah sesuai arahan presiden, Senin (12/10).
Sudirman
mengungkapkan, pemerintah dan Freeport Indonesia telah menyepakati operasi
jangka panjang dan rencana investasi Freeport Indonesia pasca 2021.
Artinya,
sesuai rencana Freeport yang ingin menambang di Grasberg hingga 2041 atau 20
tahun lagi setelah kontrak berakhir pada 2021. Menurut Sudirman, tidak mungkin
keputusan ini diambil tanpa arahan dari Presiden Jokowi.
“Tidak
mungkin saya mengambil keputusan strategis tanpa konsultasi dan arahan Bapak
Presiden,” tegas Sudirman.
Seperti
diketahui, Freeport siap menggelontorkan dana investasi sebesar US$ 15 miliar
atau sekitar Rp 210 triliun (dengan kurs Rp 14.000), untuk pengembangan tambang
bawah tanah (underground) di Grasberg. Langkah ini dilakukan
karena cadangan emas, tembaga hingga perak untuk tambang terbuka (open
pit) akan habis pada 2016.
Besarnya
dana investasi ini yang dianggap penting bagi pemerintah, karena dapat
menggerakkan perekonomian nasional khususnya di Papua. Apalagi Freeport telah
menyanggupi 11 permintaan yang diajukan pemerintah daerah Papua, 4 permintaan
pemerintah pusat.
Selain itu,
selama keberadaan tambang Freeport di Papua yang luasnya kurang dari 0,02% dari
luas total di Papua, Freeport sudah menggelontorkan investasi sekitar US$ 11
miliar.
“Total
investasi sampai dengan 2014 mencapai US$ 11 miliar (sekitar Rp 143 triliun)
untuk membangun infrastruktur operasi perusahaan, berupa jalan, pelabuhan,
bandara, kota-kota, pengelolaan limbah, pembangkit listrik, tambang bawah
tanah, pabrik pengolahan dan lain-lain,” ungkap Presiden Direktur Freeport,
Maroef Sjamsoeddin beberapa waktu lalu di Komisi VII DPR.
Apalagi
Freeport menyiapkan dana US$ 2,5 miliar untuk menambah ekspansi pabrik
smelternya di Gresik, Jawa Timur. Dana sebanyak itu tidak akan terealisasi
bila pemerintah tidak memberikan kepastian kelanjutan operasi Freeport di Papua
pasca berakhirnya kontrak pada 2021.
Sumber: energibersama.com
0 Response to "Belum Habis Cerita #papamintasaham, Diam-diam Ternyata Kontrak Freeport Diperpanjang Hingga 2041 Secara Sembunyi-sembunyi"
Post a Comment