Inilah Penyebab Matinya Ikan Dalam Keramba Sungai Kapuas

Diperkirakan ada ratusan ekor ikan yang dibudidayakan di Tepian Sungai Kapuas, Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, mendadak mati di keramba apung.
Ateng, satu di antara pembudidaya ikan menduga, penyebab ikan tiba-tiba mati akibat perubahan air Sungai Kapuas yang terjadi beberapa hari belakangan. Air tampak bening terang dan berwarna kehijauan.
Ia menceritakan sejak, Selasa (3/11/2015) pagi, mendapati puluhan hingga ratusan ekor ikan di keramba miliknya mengapung. Ia pun mulai mengambil dari keramba kemudian dimasukkan ke kotak pendingin ikan.
"Dari pagi sudah banyak yang mati, bahkan sampai sore kami masih sibuk mengambil ikan yang mati di dalam keramba," kata Ateng, ditemui di Tepian Sungai Kapuas, Selasa (3/11/2015).
Ateng mengatakan, ikan mati yang telah dikeluarkan dari keramba, hingga petang mencapai 400 kg, termasuk nila dan ikan emas. Dari kejadian ini, Ateng merugi jutaan rupiah, lantaran ikan yang harusnya bisa dijual hidup dan segar seharga sekitar Rp 24 ribu ke atas, harus dijual murah.
Para pembudidaya ikan di Tepian Sungai Kapuas pun berharap perhatian pemerintah, dan mencari tahu apa sebenarnya penyebab ikan mendadak mati. 




Kepala Bidang Pemantauan dan Analisis Dampak Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kubu Raya Anita mengatakan kematian ikan yang terjadi sesudah hujan, setelah didahului kemarau panjang bebarapa waktu lalu kemungkinan dapat disebabkan karena hujan turun merupakan hujan asam.
Diperkirakan hujan yang terjadi memiliki pH sampai di bawah 5,5 karena kandungan asam di dalamnya. Kandungan asam yang tinggi dapat terjadi karena proses pelarutan gas asidik dalam jumlah besar yang dikeluarkan dari kegiatan industri, transportasi atau kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu yang lalu.
"Adanya gas yang dilepaskan dalam air akan membentuk asam karbonat, membentuk asam sulfit (H2SO3), membentuk asam nitrit (HNO3) yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan," jelasnya.
Ia menambahkan air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan permukaan air yang terbukti berbahaya bagi kehidupan mahluk hidup diantaranyaikan dan tanaman.
Anita juga menjelaskan air hujan asam yang menyebar ke perairan seperti sungai, danau dan perairan lainnya, dapat menghambat pertumbuhan makhluk hidup yang ada di perairan misalnya seperti ikan tertentu atau binatang yang hidup di air akan mati, karena pH yang rendah dapat menghambat pertumbuhan benih-benih ikan, dan membuat ikan sulit untuk berkembang biak.
"Selain itu hujan asam juga dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi logam dalam air. Disamping itu plankton yg merupakan salah satu makanan bagi ikan tidak bisa bertahan hidup jika pH air dibawah 5 sehingga jika plankton musnah rantai makanan di perairanpun akan terputus," tambahnya.
Kendati demikian, Dirinya menjelaskan biasanya perairan seperti sungai memiliki sifat self purification atau bisa melakukan pemulihan terhadap badan perairannya sendiri.
"Bagaimanapun untuk memastikan penyebab sesungguhnya, lebih baik dilakukan pengujian kualitas air sehingga dapat diketahui parameter apa saja yang melebihi baku mutu sesuai PP 82 /2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air," pungkasnya.

Sumber: tribun(dot)com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Penyebab Matinya Ikan Dalam Keramba Sungai Kapuas"